Senin, 10 Februari 2014

TEMAN HIDUP MASA DEPAN

     Susah ketika aku harus mencintai seseorang yang entah siapa namanya, dimana sekarang dia berada, seperti apa rupa cantiknya, dan seberapa besar cintanya padaku, semuanya tidak aku ketahui. Seolah aku sedang mencintai bayangan semu yang tak sedikit pun mengizinkan mataku untuk melihatnya, bahkan untuk seperjuta detik saja. Yang bisa aku lakukan hanyalah berkhayal diatas khayalan, seolah penari menari tanpa diiringi sang pemusik, hampa, sepi, hanya ada sedikit hati yang terobati karena keinginannya untuk melihat sang permaisuri.

     Suatu hal yang paling menyiksaku yaitu saat aku sedang merindukannya. Gimana coba aku bisa merindukannya, bahkan untuk melihatnya saja aku tak pernah, apalagi untuk menggenggam tangannya demi sekedar melampiaskan kerinduan ini. Semua terlalu tersirat untuk dinyatakan dalam sesuatu yang tersurat.

     Haruskah aku bertanya kepada tulang rusukku yang masih melekat di tubuhku, bertanya tentang tulang rusukku yang dulu pernah hilang, mungkin saja diantara tulang rusuk itu ada yang mengerti dia dimana dan siapa. Sendainya saja itu bisa terjadi, sudah sejak lama hati ini kan bertanya.

     Bersabar dan bersabar, selalu berdoa, dan aku harus yakin suatu hari akan ada seorang yang selama ini menjadi impianku, seorang yang tangannya telah siap untuk aku genggam erat, yang tubuhnya siap untuk aku peluk dengan sebuah kasih sayang, dan yang senyumnya akan menemaniku saat itu, esok, dan seterusnya.

Aku senang menunggu hari itu ^_^


Selasa, 04 Februari 2014

ASJEP ( Asal Jepret )

Diantara Mentari dan Gelap


Fotografer

Mentari Malu Menampakkan Cahayanya

1000 Tangga Katanya

Jejak Sang Petualang

Ice Cube

Samudra Awan

Berjajar Gunung-Gunung

Menikmati Dinginnya Penanjakan

Perjuangan Dibawah Awan

Kuda Dilangit Bromo Yang Cerah