Susah ketika aku harus mencintai seseorang
yang entah siapa namanya, dimana sekarang dia berada, seperti apa rupa
cantiknya, dan seberapa besar cintanya padaku, semuanya tidak aku ketahui.
Seolah aku sedang mencintai bayangan semu yang tak sedikit pun mengizinkan
mataku untuk melihatnya, bahkan untuk seperjuta detik saja. Yang bisa aku
lakukan hanyalah berkhayal diatas khayalan, seolah penari menari tanpa diiringi
sang pemusik, hampa, sepi, hanya ada sedikit hati yang terobati karena
keinginannya untuk melihat sang permaisuri.
Suatu hal yang paling menyiksaku yaitu saat
aku sedang merindukannya. Gimana coba aku bisa merindukannya, bahkan untuk
melihatnya saja aku tak pernah, apalagi untuk menggenggam tangannya demi
sekedar melampiaskan kerinduan ini. Semua terlalu tersirat untuk dinyatakan
dalam sesuatu yang tersurat.
Haruskah aku bertanya kepada tulang rusukku
yang masih melekat di tubuhku, bertanya tentang tulang rusukku yang dulu pernah
hilang, mungkin saja diantara tulang rusuk itu ada yang mengerti dia dimana dan
siapa. Sendainya saja itu bisa terjadi, sudah sejak lama hati ini kan bertanya.
Bersabar dan bersabar, selalu berdoa, dan
aku harus yakin suatu hari akan ada seorang yang selama ini menjadi impianku,
seorang yang tangannya telah siap untuk aku genggam erat, yang tubuhnya siap untuk
aku peluk dengan sebuah kasih sayang, dan yang senyumnya akan menemaniku saat
itu, esok, dan seterusnya.
Aku senang
menunggu hari itu ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar